Minggu, 21 September 2014

Dalam Genggaman Waktu


Coba bayangkan sebuah kehidupan tanpa pencatatan waktu.
Mungkin kamu tidak bisa.
Kamu mengenal bulan, tahun, hari dalam seminggu.
Ada jam menempel di tembok rumahmu atau di dasbor mobilmu.
Kamu punya jadwal, kalender, waktu untuk makan malam atau menonton film.
Meski ada di sekelilingmu, catatan waktu selalu diabaikan.

Burung-burung tak pernah terlambat.
Anjing tak pernah mengecek arlojinya.
Rusa tak pernah kesal karena ulang tahunnya terlupakan.

Manusia saja yang mengukur waktu.
Manusia saja yang berpadu dengan jam.
Dan, karena demikian,
Manusia saja yang merasakan ketakutan yang membuatnya tak berdaya
yang tak pernah ditanggungderitakan makhluk lainnya.

Takut akan habisnya waktu.

Ya, seperti itulah kira-kira terjemahan quote di gambar itu.

Setiap kita, manusia, pasti setuju bahwa waktu adalah hal yang sangat penting. (Yang gak setuju berarti bukan manusia donk. Heehe..). Namun seberapa penting nilainya bisa menjadi hal yang berbeda bagi setiap orang.
  • Untuk mengetahui nilai satu tahun, tanyakanlah kepada siswa yang gagal ujian akhir.
  • Untuk mengetahui nilai satu bulan, tanyakanlah kepada ibu yang melahirkan bayi prematur.
  • Untuk mengetahui nilai satu minggu, tanyakanlah kepada seorang editor surat kabar mingguan.
  • Untuk mengetahui nilai satu menit, tanyakanlah kepada seseorang yang baru saja ketinggalan bus, kereta api atau pesawat.
  • Untuk mengetahui nilai satu detik, tanyakanlah kepada seseorang yang selamat dari kecelakaan.
  • Untuk mengetahui nilai satu milidetik, tanyakanlah kepada pelari yang mencetak rekor baru di Olimpiade.
Gak nyangka ya, waktu dengan ukuran sebesar atau sekecil apapun ternyata bisa menjadi sangat berharga. Namun yang menjadikan waktu berharga bukanlah hanya kebetulan-kebetulan atau gejala alam yang terjadi di sekitar kita, tapi juga apa yang kita putuskan untuk dilakukan dengan waktu yang ada. The bad news is that TIME FLIES. The good news is that you are THE PILOT.

Tapi sebenarnya, apa sih yang namanya 'waktu'? Apakah 'waktu' itu sesuatu yang benar-benar nyata? Atau mungkinkah 'waktu' itu hanya suatu wujud persepsi yang kita rasakan, layaknya panca indra menerima input dari lingkungan sekitar? Pertanyaan yang aneh, memang. Tapi pernahkah kamu menanyakannya? Lalu bagaimana kamu mencoba menjawabnya?

Waktu adalah sebuah hal yang misterius, tak terlihat, dan sepertinya tidak nyata. Namun kita bisa merasakannya berlalu. Ibaratnya seperti sungai yang mengalir maju dengan kecepatan konstan, tidak pernah melambat maupun tambah cepat, dan kita semua terhanyut di dalamnya.

Semua orang berpikir bahwa mereka memiliki waktu. Namun kenyataannya adalah waktu yang memiliki kita. It owns us Bukan kita yang menggenggam waktu, tapi waktu yang menggenggam kita. Dan kita tidak bisa bergerak bebas di dalamnya. Tidak seperti ruang 3-dimensi di mana kita bisa bergerak bebas ke atas, ke bawah, kiri - kanan, maju - mundur, bahkan diam di tempat. Dalam waktu, yang ada hanyalah maju.

Terperangkap tak berdaya. Itulah yang dirasakan sebagian orang dengan kesibukan yang tinggi. Kemanapun kita pergi, apapun aktivitas yang kita lakukan, kita merasa seperti sedang dikejar waktu. Seolah-olah 24 jam sehari, 7 hari seminggu tak pernah cukup.

Pada akhirnya semua bergantung pada pilihan kita masing-masing. Pilih tenggelam di dasar "sungai waktu", atau berenang-renang ria di permukaannya.

Entah apa yang ingin kamu temukan dengan menyelam ke dasar "sungai waktu". Yang penting jangan berlama-lama tenggelam di dalamnya, karena kamu juga harus kembali ke permukaan untuk mengambil nafas. Melupakan waktu. Melonggarkan belenggu.

Inspirators:
Random Thoughts
Time Travel

0 comments:

Posting Komentar