Minggu, 14 September 2014

Hanya Sebatas Rindu


Ingin bertanya
Akan apa warnamu kini
Masih biru apa sudah berganti

Ingin mendengar
Apa tangga nadamu kini
Masih dominant apa sedikit diminish

Ingin melihat
Apa gaya andalanmu kini
Masih messy tapi sexy atau sudah sedikit rapih

Tak apa, tak penting kau hiraukan
Tak perlu angkat bicara atas keadaan
Aku hanya sebatas rindu
Yang tak perlu kau rengkuh
Oleh: Dina Dellyana 

Penulis ingin mengungkapkan kerinduannya kepada seseorang yang kini tak lagi bersamanya; namun tak yakin bahwa seseorang itu merasakan hal yang sama. Rasa rindu yang tidak mengenakkan hati—dan menimbulkan pertanyaan, "Masihkah dia peduli?"—yang jika semakin diputar dalam kepala, hanya akan membuat semakin kalut hatinya. Lantas, penulis pun merasa bahwa menyampaikannya secara langsung adalah hal yang sia-sia, takkan mengubah keadaan. Perpisahan yang terjadi sepertinya bukan hanya menciptakan jarak secara fisik, tetapi juga jarak di dalam hati mereka.

Waktu telah berlalu cukup lama untuk membuat penulis mengira-ngira, "apakah dia masih seperti dulu, ataukah ada yang berubah?". Penulis masih ingat dengan jelas seperti apa dia dulu. Penulis melambangkannya dengan warna biru—mungkin untuk menunjukkan sikapnya yang selalu tenang dan penuh percaya diri.

Penggunaan kata "dominant" dan "diminish" menunjukkan bahwa penulis, atau si dia, atau bahkan keduanya, adalah musisi. Mungkin di masa lalu mereka sering bermain musik bersama, menciptakan kenangan yang penuh melodi. Dulunya, si dia adalah "dominant". Secara denotasi, artinya dia lebih suka memainkan tangga nada dominant. Namun bila diartikan secara konotasi, dominant bisa menggambarkan gaya bicaranya yang aktif, optimistis dan penuh keceriaan. Sedangkan diminish menggambarkan sifat yang pasif, misterius, dark and gloomy, tapi juga mempesona.

Penulis adalah seseorang yang perhatian—juga pada dandanan si dia. Meskipun penulis adalah perempuan, belum tentu si dia adalah laki-laki. Bisa jadi dia adalah sahabat perempuannya. Disimpulkan demikian karena istilah "messy tapi sexy" lebih cocok ditujukan pada kaum hawa. Atau mungkin penulis mengambil sudut pandang seorang laki-laki saat menulis puisi ini. Yang manapun, "messy tapi sexy" ke "sedikit rapih" menunjukkan perubahan yang signifikan.

Bagaimana dia sekarang?

Betapa pun rindunya, penulis tidak ingin menjadi egois. Dia tidak ingin memaksa pihak yang dirindukan untuk mengerti keadaannya. Penulis tetap melanjutkan hidup walaupun sesekali ia berjalan ke tepi rindu; berpegang pada pagar yang tak dapat dilampaui.

Inspirator:
D.I.G.I.T.A.L.O.V.E

0 comments:

Posting Komentar